Sabtu, 04 Juni 2011

Perempuan Putus Asa Berisiko Terserang Stroke

Untuk kaum perempuan, optimislah dalam menjalani hidup jika tidak ingin menderita stroke. Suatu penelitian di Amerika Serikat menyebutkan perempuan yang sehat sekalipun tapi jika memiliki rasa putus asa yang berlebihan, maka dapat membahayakan kesehatan.
Banyak riset yang telah menghubungkan depresi dengan penyakit jantung dan riset terbaru menyebutkan bahwa rasa optimis dapat melindungi perempuan dari penyakit mematikan seperti jantung. Riset yang dilakukan oleh Susan Everson-Rose dari University of Minnesota Medical School ini adalah yang pertama yang menunjukan bahwa rasa putus asa secara langsung berdampak menyebabkan stroke pada perempuan.
Riset ini melibatkan 559 perempuan berusia rata-rata 50 tahun yang tidak memiliki gejala penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi. Untuk mengukur tingkat keputusasaan perempuan, tim peneliti mengajukan pertanyaan seputar masa depan dan tujuan hidup dari masing-masing responden. Mereka juga mengukur tingkat depresi dengan menggunakan 20 jenis skala penilaian serta mengambil foto ultrasound dari perempuan yang menjadi responden untuk mengukur ketebalan dari arteri leher mereka.

"Apa yang kita temukan adalah, perempuan yang merasa putus asa akan masa depan dan tujuan hidupnya memiliki arteri leher lebih tebal atau lebih atherosclerosis, yang merupakan penyebab dari stroke dan serangan jantung," sebut Susan.

Perempuan yang skala keputusasaannya tinggi memiliki arteri leher 0.02mm lebih tebal dari responden yang optimis. Perbedaannya sangat signifikan bahkan setelah menyesuaikan faktor risiko penyakit jantung lainnya seperti usia, pendapatan, dan depresi.

Lebih lanjut Susan mengatakan, timnya melihat adanya perbedaan antara perempuan yang merasa putus asa dan yang merasa depresi. Secara global gangguan itu berdampak pada pola tidur, suasana hati dan perubahan mood. Perubahan fisiologis terjadi pada perempuan yang mengalami putus asa kronis. Karena itu sudah seharusnya, perempuan menyadari bahwa rasa putus asa memiliki risiko dan berdampak secara fisik.

"Jika perempuan mempunyai perasaan hebat seperti itu, maka akan berpotensi menyebabkan penyakit cardiovasculer dan mereka sebaiknya mencari pertolongan," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 niMagz | by TNB | Karjat Resorts